Reinkarnasi Manusia

Apa benar manusia bereingklarnasi? kita pasti sulit menerimanya, tapi ya begitulah adanya. Jangan sapa kita di cap sebagai umat yang tidak mau mengenal Tuhannya dan celaka karena mengabaikan tanda-tanda yang telah diberikan.





Sebelum kita mengenal lebih dalam tentang bagaimana manusia berreingkarnasi, mari kita pahami terlebih dahulu tentang bagian bagian daripada manusia. Manusia terdiri dari 3 bagian, ruh, jiwa, dan raga. Ruh memberikan kehidupan bagi jasad (raga) dan jiwa. Bersifat murni, tidak terbagi-bagi dan merupakan sumber pemberi gerak, kehendak, dan rasa. berbeda dengan jiwa dan jasad yang memiliki umur, ruh akan kekal setelah kematian jasad. Setiap manusia yang lahir memiliki ruh. Allah meniupkan ruh setelah penciptaan jazad. Ruh adalah inti kehidupan manusia berupa sumber kehidupan dan informasi terprogram bersifat abstrak, tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan.

Gambar 1: Ruh meminta manusia untuk belajar dan melanjutkan pengethuan

Penjelasan ruh sangat sedikit dalam Al-Qur'an bahkan dalam Surah Al-Isra ayat 85, yang berbunyi: "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh. Katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan kepadamu tidak diberikan pengetahuan tentang roh kecuali sedikit saja". Maka dapat dimaknai bahwa bahwa hakikat ruh merupakan pengetahuan yang hanya diketahui oleh Allah, dan manusia hanya diberi sedikit pengetahuan tentang itu. Ayat ini menekankan keterbatasan pengetahuan manusia tentang ruh, sekaligus menunjuk pada keagungan dan kebijaksanaan Allah. Namun di dalam ayat lain Ruh merupakan bagian dari Allah SWT yang tentunya berifat kekal (abadi), Firmannya yaitu "Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”. (Al-Hijr: 29, Shad: 72).

Kemudian kita akan mebahas tentang jiwa. Mungkin kita sering menyamakan antara ruh dan jiwa, padahal sebenarnya mereka berbeda, ketika Allah meniupkan ruh kepada jasad manusia kemudian jiwa terlahir. Oleh karerna itu  Jiwa adalah substansi yang terbentuk karena perkawinan antara ruh dan jasad. 

Jiwa terdiri dari emosi, kehendak, dan pikiran kita, dan tentu saja, semua orang mengetahui apa yang dimaksud dengan tubuh. Kita berbeda degan binatang, karena kita dalah makhluk yang memiliki roh. Binatang memiliki jiwa, walaupun tidak semaju sebagaimana jiwa manusia. Tentu saja binatang mempunyai emosi, kehendak, dan akal budi yang berbeda tingkatannya. Sebagai manusia kita ini unik. Anda dapat mengatakan bahwa kita adalah makhluk yang memiliki roh, yang mampu mengenal Allah. Kita mempunyai jiwa, dan kita hidup di dalam tubuh jasmani.

Kita tidak akan membahas banyak tentang jasmani/ raga, karena pada dasarnya jasmani atau raga adalah bagian fisik kita yang memungkinkan kita berinteraksi dengan dunia fisik. Tubuh juga merupakan unsur lahiriah manusia, unsur daging yang dapat dilihat, didengar, disentuh, dan sebagainya.

Gambar 2: Peradaban manusia

Setelah kita mengenali 3 bagian yang ada dalam diri manusia, Raga, Jiwa, dan ruh. 3 unsur ini dikenal dengan istilah "TRIKHOTOMI". Trikhotomi adalah pandangan bahwa natur manusia terdiri dari tiga bagian. Pandangan ini berdasarkan pada pengertian bahwa, Allah menciptakan manusia, dengan memberikan tiga unsur utama di dalam diri manusia yaitu tubuh, jiwa dan roh. Sebagaimana juga dalam pandangan para filsuf Yunani, memandang bahwa tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan, yang ada dalam manusia yang hidup. Menurut paham Ibrani, manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Yang pertama dijadika dari tanah liat, yang kedua ialah kehidupannya (nyawa), sedang yang ketiga ialah roh yang dapat merasa, mendengar, melihat, memikirkan dsbnya 1 Tesalonika 5:23; Kejadian 2:17; Bilangan 16:22.

Gambar 3: Tiga Unsur Manusia


Diri sini kita akan mulai membahas tentang Reingkarnasi, secara arti reinkarnasi adalah kepercayaan bahwa jiwa seseorang akan kembali ke bumi dalam bentuk kehidupan lain setelah meninggal. Reinkarnasi juga dapat diartikan sebagai kelahiran kembali atau penjelmaan kembali. Saya menganggap bahwa jiwa ini maksudnya adalah Ruh yang telah dimurnikan, karena banyak yang meyakini bahwa ruh dan jiwa itu menjadi satu dalam diri manusia. Raga akan menua dan mati kemudian kembali ketanah, jiwa akan dimurnikan.

Surat Al-Anbiya' ayat 35 berbunyi, "كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةًۗ وَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ". Artinya, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami". 

Yang kekal dalam diri manusia adalah Ruh karena ruh merupakan bagian dari Allah SWT. Ruh yang ada dalam diri kita sejatinya adalah ruh Adam karena di dalam Al-Qur'an hanya Adam lah yang ditiupkan Ruh Allah SWT kepada diri Adam. Saat ini Ruh adam adalah sebagai peran dalam diri manusia yang banyak di muka bumi ini karena Adam secara sosok sudah meninggal. 

Gambar 4: Ibarat Manusia


Kemudian ada pertanyaan begini, jika kita bereingkarnasi, kenapa kita tidak bisa merasakan kehidupan yang sebelumnya? Jawabannya adalah kesadaran keakuan terjadi jika antara Ruh, Jiwa, dan Raga menyatu sehingga kita bisa menjadi seperti sekarang ini sadar berlaku, sadar berbicara dan sadar berfikir. Namun semua itu akan hilang karena Raga mati teruarai di bumi, jiwa dimurnikan, hanya ruh yang kekal dan kembali kepada raga dan jiwa baru sebagai orang baru sebagaimana firman allah yang artinya “Bagaimana kalian dapat mengingkari Allah. Sedangkan kalian sebelumnya tidak ada, kemudian Allah menghidupkan kalian, lalu Dia mematikan kalian, selanjutnya Dia menghidupkan kalian kembali, kemudian kepada-Nya kalian dikembalikan.” (Surat Al-Baqarah ayat 28). 

Dari ayat tersebut diatas jelas kalian akan mengalami siklus kehidupan sebelum kalian nantinya akan dikembalikan kepada Allah pada hari kiamat atau hari akhir. begitu juga dengan firman Allah yang lain yang menjelaskan tentang kebangkitan kembali manusia. Surat Al-A'raf ayat 25, yang artinya "Di bumi itu kamu hidup, dan di di bumi itu kamu mati, dan dari Bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan". Surat Al-An'am ayat 36, yang artinya "Dan orang-orang yang mati kelak akan dibangkitkan (yab'atsahum) oleh Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan". 

Sudah sangat jelas bahwa Reingkarnasi itu ada dan kita hidup daripada karma-karma kehidupan yang lalu. setelah kita memahami tentang berbagai ayat mengenai kebangkitan manusia, selanjutnya kita akan lebih mematangkan kembali pemahaman kita melalui tanda-tanda yang diberikan oleh Allah SWT melalui semesta ini.

Kita semua tahu bahwa manusia bukan makluk hidup sendirian di bumi ini, terdapat hewan dan tumbuhan dengan berbagai spesies mendiami bumi ini. dari sinilah kita akan memahami tentang,  reingkarnasi. Hewan memiliki Jiwa dan fisik, sedangkan tumbuhan mungkin memiliki tubuh fisik saja, hewan dan tumbuhan akan mati teruarai dan kembali pada bumi, termasuk jiwa hewan karena tidak memiliki ruh maka ikut hilang bersama fisiknya. Jiwa pada hewan tanpa ruh hanya mewariskan evolusi dan adaptasi saja untuk keberlangsungan hidupnya. Sehingga hewan dan tumbuhan tidak mengalami reingkarnasi oleh karena itu kehidupan hewan dan tumbuhan seperti terulang tanpa perkembangan yang berarti. 

Setelah kita menjelaskan tentang hewan kita akan membahas sedikit menuju hal lain, kita tahu bahwa perkembangan teknologi baik di bidang informasi, transportasi, kebutuhan rumah tangga, dan antariksa berkembang dan membentuk peradaban manusia moderen. Tentu saja perkembangan ini tidak dilakukan oleh satu tokoh saja melainkan beberapa tokoh yang saling berkelanjutan masa demi masa. misalnya saja dalam teknologi telekomunikasi.

Gambar 5: Alat Komunikasi Generasi Pertama

Perkembangan alat komunikasi dimulai dari Sinyal Asap yang pertama kali digunakan pada tahun 200 Sebelum Masehi (SM) yang dilakukan oleh Sejarawan asal Yunani, Polybius, Dilanjutkan dengan pemanfaatan Burung Merpati Pada abad ke-12 yang dilakukan oleh Sultan Nur-ed-din dari Aleppo, pada tahun 1838 Ditemukan oleh seorang warga Amerika Serikat bernama Samuel F.B. Morse bersama asistennya Alexander Bain pada 1837 sebuah mesin telegraf. Pada 1843 Alexander Bain yang juga seorang asisten penemu telegraf itu menciptakan mesin faks pertama. Mesin Telepon ditemukan oleh Antonio Santi Giuseppe Meucci atau dikenal dengan nama Antonio Meucci pada 1876. Penyeranta ditemukan tahun 1956 oleh Multitone Electronic di Rumah Sakit St. Thomas London oleh para dokter yang tengah bertugas dalam kondisi darurat. Surel (Surat elektronik) Mulai dipakai pada 1960-an.  Telepon Genggam (Ponsel) generasi perama Pertama kali ditemukan oleh Martin Cooper pada 1973. Generasi kedua atau 2G muncul pada sekitar tahun 1990-an. Telepone generasi ke 3 atau 3G muncul pada tahun 2000-an, dilanjutkan penemuan Telepone generasi ke.4 ata 4G dan sekarang ini di tahun 2025 sebagian besar masyarakat sudah menggunakan Telepone generasi ke-5 atau kita sebut 5G. 

Hanya manusia yang memiliki Ruh yang mampu melanjutkan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Ruh yang berreingkarnasi dari tubuh ke tubuh melewati kelahiran dan kematian berganti dari masa ke masa silih berganti bentuk fisik dan jiwa namun masih tetap memberikan kehendak dan rasa. Manusia tidak akan sadar karena kesadaran adalah jiwa yang muncul saat bergabungnya ruh dan raga. Manusia secara tidak sadar memperoleh perintah dari ruh atas kehendak dan rasa untuk melanjutkan apa yang sebelumnya sudah dilakukan seperti melanjutkan perkembangan teknologi, pengetahuan dan lain sebagainya. Kesadaran manusia sangat dipengaruhi oleh kesehatan jiwa dan raga dan juga umur. 

Gambar 6: Hewan Biwara Membuat Bendungan

Kita mungkin baru tahu hewan yang bernama biwara (beaver) terkenal sebagai "arsitek alam" karena membuat bendungan. karena hewan hanya memiliki jiwa dan raga saja maka bendungan yang dibuat hanya seperti itu meski berganti kehidupan tidak ada perkembangan atas apa yang dibuat. Namun jika manusia yang memiliki ruh di kihidupan pertama mungkin orang membuat bendungan seperti hewan tersebut, seiring berganti kehidupan dan berjalannya waktu bendungan tersebut akan semakin baik, mulai diberi kayu, diganti dengan batu, kemudian besi, dikombinasikan dengan semen, dimanfaatkan sebagai energi listrik. karena ruh akan membawa kehendak dan rasa untuk meningkatkan apa yang sudah dimulai meski di setiap kehidupan orang tidak merasakannya.

Gambar 7: Manusia Zaman Dahulu

Kita sebagai pribadi sudah pasti merasa bahwa hal ini terasa aneh dan tidak percaya/ mustahil, mungkin sebagian orang menganggap ini menyesatkan, namun hal itu memang wajar karena kita atau manusia terkadang menilai berdasarkan jiwa atau keakuan (kesadaran) sekarang yang akan hilang dan silih berganti. yang pasti ruh Al-Khaliq (pencipta) akan tetap ada di setiap masa menjadi sebuah peran (penemu dan atau peneliti) meskipun para tokohnya silih berganti. 

Gambar 8: Manusia Zaman Modern

Kesimpulan

Manusia terdiri dari 3 unsur yaitu ruh, jiwa, dan fisik. Jiwa terlahir karena bertemunya ruh dengan fisik. Ruh bersifat kekal sedangkan jiwa dan fisik tidak. Ruh akan bereingkarnasi jika jiwa dan fisik sudah mati kepada jiwa dan fisik baru melalui kelahiran kembali. Reingkarnasi adalah keyakinan bahwa ruh seseorang lahir kembali setelah kematian dalam wujud baru sebagai manusia, kehidupan mereka tergantung atas karma-karma yang dulakukan sebelumnya. mereka akan menjadi apa yang ruh kehendak dan rasa. setiap ruh memiliki sifat yang mewakili asmaul husana. Hewan dan tumbuhan tidak berreingkarnasi karena tidak memiliki ruh sehingga tidak mampu melanjutkan perkembangan untuk meningkatkan peradaban. 

No comments:

Post a Comment