Sebenarnya Sholat

Buat apa sholat kalau hanya sebagai ritual untuk mencari pahala atau menggugurkan kewajiban saja.








Shalat adalah salah satu ibadah yang harus dilakukan oleh umat Islam. Dalam berbagai hadis ibadah ini sangat penting hingga sebagai tolak ukur amalan amalan manusia seperti hadist Rasulullan yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirdzi, “hal pertama yang akan dihisab kelak di hari pembalasan adalah Shalat. Apabila baik Shalatnya, maka akan baik pula amal-amal lainnya. Dan apabila Shalatnya rusak, maka akan rusak pula amal-amal lainnya,”. 


Dari hadist tersebut dapat diartikan bahwa Sholat yg sebenarnya bukanlah sebagai ritual untuk mendapatkan pahala saja melainkan merupakan bagian dari pengabdian kita kepada Allah. Orang yg melakukan sholat sejatinya mereka bersyukur, mengingat Allah, mengingat Nabi, meminta ridho Allah, dan merefleksikan perilakunya. Kita semua paham betul bahwa manusia tempatnya lupa, maka dari itu Sholat 5 waktu merupakan alarm agar kita selalu mengingat dan merefleksikan supaya kita tidak melakukan kegiatan yang keji dan mungkar (bermaksiat) serta konsisten melakukan kegiatan yg benar sesuai tuntunan. Hal ini disebutkan dalam Al-Ankabut: 45, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa ibadah sholat itu bukan hanya ritual untuk memperoleh pahala, sangat dangkal sekali pemahamannya. Ibadah itu merupakan instrumen agar kita berperilaku baik sesuai dengan yg di ridhoi olah Allah SWT. Ibadah Sholat menjadi hal yg sangat penting karena memiliki fungsi yang begitu banyak dalam kehidupan manusia. Dapat di tarik pemahaman bahwa setiap sholat 5 waktu memiliki fungsi-fungsi yaitu:
  • Shalat Subuh, agar diri kita dapat bersyukur dan berterimakasih karena telah dihidupkan kembali dari tidur, mengingat dan mengagungkan Allah SWT, mendoakan para nabi, keluarga dan pengikutnya, serta meminta ridho atas apa yang akan dilakukan pada hari itu. 
  • Shalat Dzuhur, Asar, dan Makhrib, agar kita dapat bersyukur atas keselamatan dalam menjalani aktifitas, mengingat dan mengagungkan Allah, mendoakan nabi, keluarga dan pengikutnya, dan menjaga serta mengingat kembali aktifitas yg di ridhoi dan tidak di ridhoi agar konsisten menjalani hidup yg benar sesuai tuntunan. 
  • Shalat Isya, agar kita dapat bersyukur dan berterimakasih atas keselamatan dalam menjalani aktifitas pada hari itu, mengingat dan mengagungkan Allah, mendoakan nabi, keluarga dan pengikutnya, dan merefleksikan apa yang telah dilakukan selama beraktifitas pada hari itu, memohon ampun karena bagaimanapun juga kita berbuat salah secara tidak sengaja dan atau melakukan diluar tuntunan yang benar, serta merencanakan perbaikan diri hari berikutnya.


Lantas apa yg perlu dijaga dan di refleksikan pada diri manusia ketika malaksanakan sholat? Tentunya adalah anggota badan yg sebelum kita sholat kita sucikan yaitu berwudhu. Memang benar secara syariat berwudhu adalah menyucikan diri dari hadas, najis, atau kotoran, namun secara makna berwudhu adalah membersihkan anggota tubuh kita dari perilaku buruk, karena yg dibersihkan merupakan anggota tubuh yang sangat berpotensi melakukan hal-hal yg tidak di ridhoi oleh Allah, seperti:
  • Telapak tangan (kulit) merasakan/ menyentuh sesuatu yg berdosa (hawa nafsu).
  • Mulut untuk menggunjing, berbicara kotor, berbohong, dll.
  • Hidung untuk mencium bau bau yg memicu hawa nafsu, misalnya seperti mencium bau parfum janda cantik, atau gadis.
  • Wajah + mata, terkadang wajah merupakan identitas yg dapat menimbulkan sifat benci pada seseorang, kemudian mata juga dapat melihat hal-hal yg tidak di ridhoi Allah, seperti nonton video syur, ngintip, dan atau yang negatif lainnya. 
  • Tangan yg berpotensi digunakan untuk mengambil barang bukan milik sendiri, memukul, dan yang buruk lainnya.
  • Kepala (otak) memikirkan, merencanakan, dan atau membayangkan sesuatu yang buruk atau tidak sesuai tuntunan dan merugikan baik diri sendiri, orang lain, masyarakat, negara dan bahkan agama.
  • Telinga berpotensi untuk mendengarkan perkataan buruk, mendengarkan olokan orang, mendengarkan pergunjingan, dan lain sebagainya.
  • Kaki yang terkadang melangkah kepada jalan yg tidak di ridhoi oleh Allah.
Tentunya bagian-bagian tubuh ini harus disecikan terus menerus dan tentunya dijaga dari sucinya agar tidak melakukan hal-hal buruk seperti yang dijelaskan di atas. dalam melakukan wudhu dan sholat kita tidak hanya dijalankan secara syariat saja tapi kita juga harus selaras memahami makna dibalik ibadah itu. 


Dunia ini dibentuk sebagai tempat kita beribadah (mengabdi) kepada Allah SWT, tentunya mengabdi tidak diartikan mencari pahala dan mengharapkan surga, mengabdi disini adalah berproses, perbuatan, atau cara menghambakan diri, patuh, dan taat diri kepada Allah SWT. Tentunya orang yang sepenuhnya telah mengabdi maka baik perilaku, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar atau sesuai dengan tuntunan yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.Untuk itu sholat bukanlah tujuan atau ritual mencari pahala melainkan sebuah cara atau instrumen agar kita dapat menjadi abdi yang sempurna.

Artikel diatas adalah sebuah pemikiran penulis, mohon maaf jika tidak sesuai pemikiran para pembaca atau keliru dalam memahami. karena bagi saya ibadah solat merupakan sesuatu yang bernilai lebih daripada hanya sekedar ritual pencari pahala saja. sekali lagi mohon maaf. 

No comments:

Post a Comment