Ilmu itu Cahaya

 ” Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al-Mujadalah Ayat :  11).






'' Assallamualaikumm warohmatullah wabbarokatuh saudaraku. ...
Semoga senantiasa dalam lindungan ALLAH Ta'ala dan senantiasa kita berusaha istiQomah di jalanya.


menjelaskan keutamaan seorang muslim dalam memahami Arti ilmu dalam Islam dan Syar'i. karena di wajibkan bagi setiap muslim untuk senantiasa menuntut ilmu di manapun berada. dan jagalah ilmu itu dengan sebaik-baiknya dalam keridhoan ALLAH. Bukan mencari  kemurkaan ALLAH maupun kesombongan.  Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim. '' ( HR. Imam Ibnu Majah ).

 '' Ilmu mempunyai kedudukan penting dalam kehidupan. Parasalafus sholeh mewarnai kehidupannya dengan ilmu dan mengamalkannya. Ilmu menjadi penggerak kebangkitan ummat.  Tanpa ilmu ummat islam akan tersesat dan terbelakang. Kesesatan terjadi, diantaranya karena tidak memiliki ilmu. Oleh karena itu, ummat islam amat butuh kepada orang yang benar-benar memiliki ilmu, pemahaman yang benar tentang agama Alloh dan memiliki sikap hikmah dalam membimbing ummat menuju kebangkitan. Para pemuda pemudi mempunyai peran besar dalam menggerakan ummat menuju masyarakat islami.
Sedangkan gerakan kebangkitan ummat ini tidak mungkin jika pengusungnya tidak memiliki ilmu. Karenanya ada beberapa sebab yang mengharuskan pemuda pemudi islam -kususnya- untuk bersungguh-sungguh dalam mencarai ilmu:

   1. Kesyirikan menyebar luas dan tauhid beserta pengusungnya terasingkan.
   2. Kebid’ahan mulai tampak dengan diusung oleh ulama sesat.
   3. Banyaknya manusia yang mencari fatwa tanpa ilmu.
   4. Banyaknya perdebatan dalam masalah-masalah yang sudah jelas ditetapkan oleh Alloh dan Rosul-Nya serta sudah dijelaskan secara gamblang oleh para ulama.
   5. Kebutuhan ummat untuk kembali mempelajari perkara-perkara agamanya.
   6. tersebar luasnya kebodohan dan berbagai macam kesesatan.
   7. Kekuatan ummat ini ada pada pemuda pemudi islam. Dan mereka tidak akan mampu membangkitkan kejayaan ummat kecuali setelah didasari dengan ilmu yang benar. Dan lain-lain

Ilmu  yang dimaksudkan di sini adalah ilmu syar’i, yaitu: Ilmu yang di turunkan oleh Alloh ta’ala dan Rosul-Nya berupa keterangan dan petunjuk dengan berbagai cabang-cabangnya. Alloh ta’ala telah memuji ilmu dan pemiliknya serta mendorong hamba-hamba-Nya untuk berilmu dan membekali diri dengannya. Demikian juga Sunnah Nabi yang suci. Ilmu adalah amal sholeh yang paling utama dan ibadah yang paling mulia serta yang paling utama diantara ibadah-ibadah sunnah. Mempelajari ilmu syar’i termasuk jenis jihad di jalan Alloh ta’ala dan juga merupakan suatu keharusan.

Mengetahui keutamaan ilmu syar’i dan pemiliknya akan menyadarkan kita akan pentingnya ilmu tersebut. Alloh ta’ala dan Rosul-Nya telah banyak memuji ilmu den pemiliknya. Berikut ini beberapa KALAMULLAH tentang keutamaan ilmu dan pemilik'nya:

1. Alloh ta’ala menjadikan orang berilmu ikut bersaksi tentang ketauhidan-Nya.

Alloh ta’ala berfirman:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Artinya:”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-’Imron 18)

2. Alloh ta’ala membedakan antara orang berilmu dan orang yang tidak berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya:” Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar Ayat : 9).

3. Alloh ta’ala memerintahkan untuk menanyakan perkara kepada orang yang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya:” Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui. “ (QS. Al-Anbiya Ayat :  7 )

4. Alloh ta’ala menjadikan ayat-ayatnya terjaga di dada orang-orang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Artinya:” Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim. “ (QS. Al-’ankabut Ayat : 49).

5. Alloh ta’ala memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan ilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Artinya: Katakanlah: “Ya  ALLAH , tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thoha Ayat :  114 ).

6. Alloh ta’ala mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya:” Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al-Mujadalah Ayat :  11).

7. Orang yang berilmu berarti diberi kabaikan yang banyak oleh Allah.

Alloh ta’ala berfirman:

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya:”Alloh menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakalloh yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Alloh). “ (QS. Al-Baqoroh  Ayat : 269)"

8. Allah ta’ala memerintahkan untuk mendalami ilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Artinya:” Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. “ (QS. At-Taubah Ayat :  122 )

9. Alloh ta’ala memberikan ilmu kepada para Nabi.

Alloh ta’ala berfirman:

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا

Artinya:”Sekiranya bukan Karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. dan (juga karena) Alloh Telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan Telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Alloh sangat besar atasmu. “ (QS. An-Nisa Ayat : 113 )

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya:”Dan tatkala dia cukup dewasa kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Yusuf Ayat :  22)

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan setelah Musa cukup umur dan Sempurna akalnya, kami berikan ke- padanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. dan Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. “ (QS. Al-Qhoshos  Ayat : 14).

10. Alloh ta’ala mencela orang-orang bodoh yang tidak berilmu.

Allah ta’ala berfirman:

وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ

Artinya:” Kalau sekiranya kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang Telah mati berbicara dengan mereka dan kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Alloh menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak Mengetahui.” (QS. Al-An’am  Ayat : 111).

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ

Artinya:”Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Alloh ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.” (QS. Al-Anfal Ayat :  22)

فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Artinya:”Janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil.” (QS. Al-an’am Ayat : 35).

Alloh ta’ala berfirman tentang perkataan Musa:

قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Artinya:” Aku berlindung kepada Alloh agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.” (QS. Al-Baqoroh 67).

Adapun keutamaan-keutamaan ilmu dan orang-orang yang menuntut ilmu dari as-Sunnah juga sangat benyak sekali. Di antaranya:

1. Mendapatkan kebaikan dari Alloh ta’ala.

Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فيِ الدِّيْنِ

“Barangsiapa yang di khehendaki kebaikan oleh Alloh niscaya Alloh akan memahamkannya dalam agama.” (HR. Imam Muslim)

2. Peninggalan yang bermanfaat lagi kekal.

عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا مَاتَ اْلإنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ

Dari Abu hurairoh rodhiallohu anhu, bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:”Jika manusia telah mati, maka terputuslah semua amalnya melainkan tiga hal: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendo’akan (orang tua)nya.” (HR. Imam Muslim)

3. Penuntut ilmu berada di jalan Alloh.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ خَرَجَ فيِ طَلَبِ اْلعِلْمِ فَهُوَ فيِ سَبِيْلِ اللهِ حَتىَّ يَرْجِعَ

Dari Anas bin malik rodhiallohu anhu berkata, Rosululloh sholallohu alaihi wassalam bersabda:”Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu, maka ia termasuk di jalan Alloh sampai ia kembali.” (HR.Imam At-tirmidzi ”).

4. Dicabutnya ahli ilmu adalah tanda dicabutnya ilmu.

عنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ اْلعِلْمَ اِنْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ اْلعِبَادِ، ولَكِنْ يَقْبِضُ اْلعِلْمَ بِقَبْضِ اْلعُلَمَاءِ، حَتىَّ إِذَا لمَ يَبْقَ عَالِمًا، اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْسًا جُهَّالاً، فَسُئِلُوْا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوْا وَأَضَلُّوْا

Dari ‘Abdulloh bin ‘amr bin al-’ash rodhiallohu anhu, dia berkata “Aku mendengar Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:”Sesungguhnya Alloh tidak akan mencabut ilmu dari hamba secara langsung, akan tetapi dia akan mencabut ilmu dengan mematikan ulama, sampai tidak tersisa seorang ‘alim, maka manusia menjadikan para pemimpin yang bodoh, maka ketika ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, maka sesatlahmereka dan menyesatkan.” (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim)

5. Ilmu adalah warisan para Nabi dan jalan mudah menuju surga.

Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:

وَأَنَّ اْلعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، وَرَثُوْا اْلعِلْمَ، مَنْ أَخَذَهُ بِحَظٍّ وَافِرٍ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ بِهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلىَ الْجَنَّةِ

“Dan sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, mereka (para Nabi) mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya berarti dia telah mendapatkan bagian yang banyak. Barangsiapa yang menempuh suatu jalan menuntut ilmu niscaya Alloh akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Imam Bukhori).

6. Tersebarnya kebodohan dan diangkatnya ilmu adalah tanda-tanda kiamat.

Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:

 من أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ، وَيُثْبِتَ اْلجَهْلُ، وَيُشْرَبَ الْخَمْرَ، وَيُظْهِرَ الزِّنىَ

“Diantara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan, diminumnya khomer dan nampaknya perbuatan zina.” (HR. Imam Muslim).

7.  Seorang ‘alim lebih utama dari ahli ibadah.

عَنْ أَبيِ أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ  أنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ: « فَضْلُ الْعالِمِ عَلىَ الْعَابِدِ كَفَضْليِ عَلىَ أَدْنَاكُمْ » ثُمَّ قَالَ : رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ حتَّى النَّمْلَةَ فيِ جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوْتَ لَيُصَلُّوْنَ عَلىَ مُعلِّمِي النَّاسِ الخَيْرَ» رواهُ الترمذي وقالَ : حَديثٌ حَسنٌ

Dari Abu umamah rodhiallohu anhu, sesungguhnya Rosululloh bersabda:”Keutamaan seorang yang berilmu atas ahli ibadah adalah bagaikan keutamaanku atas orang yang peling rendah diantara kalian.” Kemudian beliau bersabda:”Sesungguhnya Alloh dan para Malaikat-Nya serta penghuni langit dan bumi samapi semut dalam liangnya sekalipun, juga ikan di laut mendo’akan atas orang yang mengajari manusia kebaikkan.” (HR. Tirmidzi ”).

8. Terhindar dari laknat Alloh ta’ala.

عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قاَلَ سمَعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: « الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ ، مَلْعُوْنٌ مَا فِيْهَا، إلاَّ ذِكْرَ اللَّه تَعَالىَ ، وَمَا وَالاَهُ ، وَعَاِلماً  أَوْ مُتَعَلِّماً » رواهُ الترمذيُّ وقال: حديثٌ حسنٌ

Dari Abu hurairoh rodhiallohu anhu berkata, saya telah mendengar Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:”Dunia ini terlaknat, terlaknat apa yang ada di dalamnya, melainkan dzikir kepada Alloh ta’ala, taat kepada-Nya, Orang yang berilmu dan orang yang sedang menuntut ilmu.” ( HR. Imam Tirmidzi ).

PERKATAAN ULAMA SEPUTAR ILMU

    * Abdulloh bin mas’ud rodhiallohu anhu berkata:” Sesungguhnya seseorang tidaklah dilahirkan dalam keadaan berilmu. Dan ilmu itu hanya dapat diraih dengan belajar.”
    * Abdulloh bin asy-Syikhir rodhiallohu anhu berkata:”Keutamaan ilmu jauh lebih saya cintai daripada keutamaan ibadah. Dan sebaik-baik agama kalian adalah waro’.”
    * ‘Aun bin ‘abdillah berkata:” Saya katakana kepada ‘Umar bin abdul aziz “Jika engkau mampu menjadi seorang ‘alim (seseorang yang berilmu/ ulama) maka jadilah seorang ‘alim, Jika tidak mampu maka jadilah orang yang menuntut ilmu, jika tidak mampu menjadi penuntut ilmu maka cintailah mereka, dan jika tidak bisa mencintai mereka maka janganlah sekali-kali membenci mereka” Maka ‘Ummar-pun berkata”Subhanalloh.. Alloh telah menjadikan perkara ini jalan keluar.”
    * Imam syafi’i rohimahulloh berkata:”Menuntut ilmu lebih utama dibandingkan sholat sunnah.”
    * Imam Ahmad bin hanbal rohimahulloh berkata:”Kebutuhan manusia terhadap ilmu jauh lebih dibutuhkan daripada kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman, karena seseorang butuh minum dan makan dalam sehari hanya satu kali atau dua kali. Sedangkan kebutuhan mereka terhadap ilmu seperti jumlah nafasnya.”
    * ‘Atho bin yasar rohimahulloh berkata:”Tidaklah ada yang lebih indah diberikan sekalipun sedikit demi sedikit daripada kelemah lembutan dan ilmu.”

    * Abu kabar al-bashrie berkata “Saya mesuk ke tempat sahl bin ‘Abdulloh, dan saya membawa tinta” lalu dia berkata padaku “Apakah engaku menulis” lalu saya jawab “Ya” Dia berkata ” Menulislah..! jika kamu mampu bertemu dengan Alloh ta’ala sedang bersamamu tinta (untuk menulis sebuah ilmu).”

    * Imam al-’Auza’i berkata:”Dahulu ilmu ini mulia. Di timba oleh seorang rijal tetapi tatkala ilmu itu sudah dituliskan didalam buku maka masuk kedalamnya orang-orang yang tidak berhak terhadap ilmu.”

    * Fudhoil bin gozwan rohimahulloh berkata:” Dahulu saya duduk mengulang-ulang pelajaran fiqih pada malam hari bersama Ibnu syubrumah, al-harits al-ukliyu, al-Mughiroh dan al-qo’qo’ bin yazib. Terkadang tidaklah kami bangun dari tempat duduk hingga kami mendengar suara adzan sholat shubuh.”

    * Abu bakar al-Aajuriyu rohimahulloh berkata:” Keutamaan yang agung selalu menyertai seorang ulama itu disetiap keadaannya, ketika ia keluar untuk menuntut ilmu (ada keutamaan), dalam majlis-majlis mereka ada keutamaan, dalam mudzakaroh (mengulang pelajaran) sesama mereka ada keutamaan, pada setiap apa yang mereka ajarkan ada keutamaan, pada setiap orang yang mereka ajarkan ada keutamaan. Dan Alloh telah mengumpulkan bagi seorang ulama kebaikan-kebaikan dari segala sisi. Alloh telah memberikan manfaat kepada kita dan mereka dengan ilmu.”

FAIDAH-FAIDAH ILMU

   1. Dengan ilmu Alloh ta’ala diketahui, disembah dan ditauhidkan.
   2. Ilmu adalah asas keabsahan aqidah dan ibadah.
   3. Menuntut ilmu adalah ibadah.
   4. Menuntut ilmu adalah jalan mudah menuju surga.
   5. Ilmu adalah benteng seorang muslim dari segala macam kesesatan.
   6. Dengan ilmu seseorang akan merasa khosyah (sangat takut) kepada Alloh ta’ala.
   7. Menuntut ilmu adalah bagian dari jihad fisabilillah.
   8. Ilmu adalah asas dasar terciptanya masyarakat islami.
   9. Dengan ilmu seseorang akan bergaul dengan baik sesama muslim.
  10. Ilmu yang bermanfaat akan kekal pahalanya bagi pemiliknya sekalipun ia meninggal dunia.
  11. Menuntut ilmu berarti mengambil warisan para Nabi.
  12. Menuntut ilmu merupakan bukti nyata seseorang yang peduli terhadap kebangkitan ummat.
  13. Dengan ilmu silahturrahmi dan ukhuwah islamiyyah akan terjalin dengan baik.Semoga ilmu ini menjadikan diri kita sadar akan keutamaan ilmu yang sebenarnya. dan semoga ilmu ini menjadi berkah dan bermanfaat bagi saudaraku semua.

Wassallamualaikumm warohmatullah wabbarokatuh saudaraku. ...

Sallam ....        


Sumber:
https://m.facebook.com/notes/muhammad-subhan-nabil-campoez/ilmu-dalam-islam-hakikat-ilmu-al-faqir-muhammad-subhan-nabil-anas-as-sidiq-al-ha/10151504486757639/?__tn__=C

1 comment: