Hukum Bakhil dan Kikir dalam Islam

Hukum bakhil dan kikir dalam islam - Jauhkanlah dirikalian dari penyakit bakhil dan kikir karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Meskipun harta yang kita peroleh adalah hasil erja keras kita, namun perlu di ingat bahwa semua yang kita miliki adalah milik allah. Dengan bersedekah dan infak secara ikhlas maka harta dunia kita tidaklah percuma melainkan sebagai sarana untuk mendapatkan pahala. 




Apa yang dimaksud dengan Bakhil alias Kikir? Kita sering mengenalnya dengan kata Pelit alias Medit merupakan satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta yang dimilikinya sehingga tidak mau bersedekah. Penyakit hati tersebut sangatlah berbahaya, karena akan merugikan banyak orang dan juga diri sendiri. Orang lain akan merasa dirugikan jika ada salah satu memiliki sifat bakhil atau kikir.
  1. Memancing ghibah, orang lain menceritakan keburukan orang yang bakhil tersebut.
  2. Memancing orang lain untuk berbuat jahat kepada orang yang bersangkutan.
  3. Semakin banyak angka kemiskinan akibat perbuatan bakhil sebagian orang.
Sedangkan untuk diri sendiri, atau diri orang yang terkena penyakit bakhil dan kikir adalah yang tercantum dalam ayat Al-Qur'an atau firman Allah SWT:

“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa” [Al Lail 8-11]

 “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Ali ‘Imran 180]


Terkadang penyakit ini secara bertahap akan menjangkiti orang-orang yang sukses karena kerja kerasnya dan ia tidak rela jika hasil dari kerjakerasnya dinikmati oleh banyak orang. Mungkin tidak hanya itu juga, bahkan banyak orang yang tidak mampu juga memiliki sifat tercela itu.  Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita bisa terhindar dari penyakit bakhil atau kikir ini. Dibawah ini meungkin bisa kita terapkan agar kita terhindar dari penyakit bakhil dan kikir. yaitu:
  1.  Selalu membaca Al-Qur'an dan As-Sunnah disertai dengan terjemahannya, karena banyak ilmu yang menjelaskan tentang bahaya bakhil atau kikir.
  2. Selalu mengingat bahwa apa yang kita miliki hanyalak titipan dan sarana untuk mencari pahala agar bisa bersama dengan sang pecipta tuhan kami Allah SWT.
  3. kita harus meniatkan segala amal kita untuk Allah ta’ala (Lillahi ta’ala)
  4. Belajar berinfak dan bersedekah dimanapun kita berada, baik di masjid, dijalan, dirumah, tetapi perlu diperhatikan bila bersedekah juga harus pilih-pilih orang, jangan sampai kita mendapat pahala namun membuat orang yang seharusnya mampu bekerja malah malas dan lebih milik untuk meminta-minta.
  5. Selalu berfikir dan membuat perencanaan dari hasil uang yang kita miliki untuk kita bagikan sebagian kecilnya kepada orang yang benar-benar membutuhkan.
  6. Memiliki tekad yang kuat bahwa kita kaya hanyalah untuk agar kita lebih mudah untuk membantu orang banyak.
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” [Al Hadiid 21]

Sumber:
http://media-islam.or.id/2009/10/18/penyakit-riya-bakhil-dan-kikir/

No comments:

Post a Comment