Tertutupnya Pintu Hati

Seperti apa sih orang yang hatinya sudah tertutup itu? bagaimana prosesnya? mungkin ini sebuah kilasan pendapat yang terlintas di pikiran ane setelah melakukan shahur dan ibadah solat subuh.





Jadi begini, ketika seseorang melakukan suatu keburukan entah itu berbohong, mencuri, berzina, menipu, dan lain sebagainya karena alsan ekonomi (alasan klasik), keluarga, nafsu, bla, bla, bla... itu awalnya terasa berat, menyesal dan bersalah. Saat itu pintu hati pelaku blum di tutup bro, masih dalam keadaan terbuka, mungkin geser sedikit. Ketika alasan itu menghantui si pelaku untuk melakukan keburukan lagi, lagi, dan lagi maka rasa penyesalan dan berat hati itu seiring waktu akan semakin hilang namun mereka masih merasa bahwa apa yang dilakukan itu memang tidak baik, nah... sampai disini tu pintu hati si pelaku masih kebuka bro... tapi hampir tertutup. lantas bagaimana hati orang itu menjadi tertutup bro... ya gampang saja, ketika mereka sudah tidak merasa bersalah lagi dalam melakukan keburukan. Seseorang jika sering melakukan suatu keburukan maka pikiran setanpun mengarahkan kita untuk mencari informasi untuk meyakinkan kita bahwa apa yang dilakukan itu benar, misalnya: "mencuri di tempat orang kafir halal, berbohong demi kebaikan dibolehkan (akhirnya yang merasa baik untuk dirinya sendiri dibolahkan berbohong), membunuh orang kafir adalah jihad (semuanya dikatakan kafir, tidak sealiran kafir)", dan alasan lain-lainnya yang membuat anda merasa yakin bahwa apa yang diperbuat itu benar. Kemudian dengan hati yang tenang mereka melakukan suatu keburukan, membohongi orang, makan uang yang tidak seharusnya, dll. Mereka merasa apa yang dilakukannya benar dengan segudang alasan yang kuat untuk melatarbelakanginya. Mereka juga berdoa looohhh, beribadah sama seperti yang lain, mungkin lebih khusyu, karena mereka sudah menganggap keburukan itu adalah suatu kebenaran, dan kebenaran itu terhindar dari dosa. Disitulah hati seseorang telah ditutup oleh Allah, dengan demikian maka pintu hidayah tidak akan terbuka lagi kepada orang-orang seperti ini!


 Pendapat ane di atas bukan tanpa dasar bro, coba simak sabda Rasulullah SAW, sebagai berikut:

"Jika seorang mukmin berbuat satu dosa, maka diberikan satu titik hitam dalam hatinya. Jika ia bertobat, meninggalkan dosa tersebut, dan memohon ampunan, maka hatinya kembali mengkilap. Namun apabila ia bertambah melakukan dosa, titik hitam itu juga bertambah, hingga akhirnya menutup hatinya. Inilah yang disebutkan Allah Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka."(QS. Al Muthaffifin: 14) (HR. Ibnu Majah; hasan)

Seorang Muslim sesungguhnya adalah seorang yang telah mendapatkan hidayah Islam. Namun jika dalam keislamannya ia melakukan dosa, dosa itu menghadirkan satu titik hitam di hatinya. Jika ia bermaksiat, maksiat itu menghadirkan satu titik hitam di hatinya. Dosa dan maksiat yang ditumpuk-tumpuk, yang dilakukan terus menerus, itulah yang lama-lama menghitamkan seluruh hatinya. Jika sudah hitam seluruhnya, ibarat cermin ia tak bisa lagi memantulkan cahaya. Demikian pula hati, ia tak lagi bisa menerima hidayah. (topmedia.co.id)

Allah juga berfirman dalam surat Al-An’am ayat 46, yang artinya:

“Katakanlah: ‘Terangkanlah kepadaku, jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah Tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikan kepadamu? Perhatikanlah bagaimana kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga)” (QS. Al-An’am: 46).

Inilah keburukan terbesar jika pintu hati kita sudah tertutup, na'udzubillah himindzalik, mereka merasa dirinya benar, mereka marah jika diingatkan, mereka tak jera. jangankan manusia, bahkan tanda-tanda kebesara yang diperlihatkan oleh Allah saja mereka tetap berpaling. Ya Allah jauhkanlah keluarga, saudara, dan sahabat kami dari hati yang tertutup.

Bila pintu hati sudah tertutup rapat, apa yang didengar dan dilihat, tak akan memberi pengaruh apa-apa terhadap perbaikan.  Makanya kejahatan seperti pembunuhan akan terus mengganas dilanjutkan, tanpa merasa sedih mendengar raungan suara mengaduh sakit menyayat.  Tak merasa iba melihat darah berceceran dan sedang sekarat.  Tak merasa berdosa telah berbuat dosa besar karena telah membunuh ciptaan Allah yang tak bersalah.  Tak mau peduli peringatan Allah bahwa membunuh orang yang tak bersalah maka seakan-akan membunuh seluruh manusia (QS. al Maidah: 32).  Bahkan, apa yang disaksikan menambah rapat ketertutupannya. (aceh.tribunnews.com)

Hai Bro.... fenomena tertutupnya hidayah tak selalu seekstrem misalnya pembunuhan. Namun ketika dosa demi dosa membuat kita menolak kebenaran dan asyik dalam kemaksiatan, itu tanda hati kita telah menghitam hingga akhirnya hidayah tidak bisa masuk lagi. (fimadani.com) Ane pernah ngalamin bro... ane mencari informasi kalau apa yang ane lakuin itu benar. Akhirnya selama bertahun-tahun ane melakukan perbuatan dosa, tapi ane masih ada niat untuk tidak melakukan dosa itu lagi, tapi hati ane merasa kalau perbuatan itu tidak bisa dihentikan. Tapi alhamdulillah seiring dengan usaha dan ikhtiar, kebiasaan buruk ane bisa hilang, mungkin hati ane blm tertutup semua, tapi ane sangat bersyukur sekali. Setelah kejadian itu ane merasa sampai sekarang Allah begitu baik dengan ane, doa serta curahan hati satu demi satu terwujud, Subahanallah. Mungkin antum perlu coba... mulilah mendengar orang lain tentang dirikita, tapi jangan telan mentah-mentah, disitu kita akan tahu perbuatan buruk apa yang sudah mendarah daging... coba mulailah berikhtiar melakukan perubahan dengan ikhlas dan sabar. yang jelas dengan melakukan perubahan, hidup kita menjadi lebih baik. Bukan sebaliknya, menunggu apa yang kita harapkan tercapai baru berubah, emang ada? 


Sumber Referensi:
https://aceh.tribunnews.com/2013/10/01/tertutup-hati.
https://topmedia.co.id/tertutupnya-hidayah-adalah-puncak-musibah/
http://fimadani.com/proses-tertutupnya-hidayah-seseorang/

Sumber Gambar:
https://www.nicepng.com/maxp/u2q8i1e6r5o0o0y3/

No comments:

Post a Comment