Surah ini berbicara tentang orang yang mengingkari hari pembalasan yaitu orang yang menghardik anak yatim dan dan tidak menganjurkan (orang
lain) untuk memberi makan kepada orang miskin. Demikian jug berkisah
tentang orang-orang salat – yaitu orang-orang yang lalai dari salatnya
dan mengerjakan salat untuk berbuat ria. Para mufasir memaknai Al-Ma’un
sebagai zakat atau sarana kehidupan, barang-barang berguna dan terkadang
kenalan dan tetangga yang mengambil amanah.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ ﴿١﴾ فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ
الْيَتِيمَ ﴿٢﴾ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ ﴿٣﴾ فَوَيْلٌ
لِّلْمُصَلِّينَ ﴿٤﴾ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ﴿٥﴾
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ ﴿٦﴾ وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ ﴿٧
Terjemahan:
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?(1) Itulah orang yang
menghardik anak yatim, (2) dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin. (3)Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (4)(yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya, (5)orang-orang yang berbuat riya,
(6) dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (7)
Suara: Al-Ma'un
No comments:
Post a Comment