Ujub (Membanggakan diri) adalah penyakit yang sangat berbahaya

Ujub merupakan suatu perbuatan mengagumi perbuatan sendiri. Ujub adalah penyakit yang sangat berbahaya dan hukumnya haram. Sepertihalnya penyakit ujub bisa menjangkiti banyak orang yang secara tidak sadar merka sudah terkena bahaya ujub. Dibawah ini kita akan mengpas tuntas apa yang berhubungan dengan UJUB.






PENGERTIAN UJUB

Ujub adalah mengagumi diri sendiri, dimana ketika seseorang merasa dirinya itu memiliki kelebihan yang tidak ada pada orang lain. Ibnul Mubarok pernah berkata, “Perasaan ‘ujub adalah ketika engkau merasa bahwa dirimu memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.” Imam Al Ghozali menuturkan, “Perasaan ‘ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Alloh.” Dari penjelasan para ulama diatas pengertian ujum menjadi semakin meluas dimana ujub dapat diartikan sebagai kecintaan seseorang terhadap karunia atau kelebihan dan merasa memilikinya sendiri sehingga orang tersebut merasa bangga dan mengharapkan dirinya dihormati, dasn tidak menyadari bahwa itu semua adalah milik Allah SWT.

Setiap manusia pasti memiliki kelebihan yang orang lain tidak memilikinya, namun kita perlu sadar bahwa diri kita sendiri juga pasti memiliki kekurangan yang seharusnya kita sadar bahwa dirikita tidak patut untuk melakukan Ujub. Allah SWT telah menciptakan manusia dengan kelebihan-keliebihan yang bermacam-macam dan tidak sepatutunya kita membanggakan diri sendiri dan menganggap rendah orang lain, kita perlu menyadari bahwa kelebihan apa yang kita miliki semuanya hanya milik Allah AWT.  “Bagi Alloh semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya.” (QS. Al Maidah : 120).




FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA SIFAT UJUB

Ada beberapa fator yang menyebabkan seseorang memiliki sifat ujub, yaitu:
  1. Banyak dipuji orang,  Orang yang selalu dipuji baik itu fisik, perbuatan, atau karya yang ia lakukan pasti jika itu berlanjut akan menumpuk dan akan merasa bangga atas dirinya sendiri dan disitulah sifat ujub akan timbul. Kita harus mengetahui bahwa jika kita selalu mempercai pujian maka tunggulah kehancuran yang akan menjemputmu. Rosululloh pernah terkejut ketika melihat seseorang yang memuji orang lain secara langsung, sampai-sampai beliau bersabda, “Sungguh dengan pujianmu itu, engkau dapat membinasakan orang yang engkau puji. Jikalau ia mendengarnya, niscaya ia tidak akan sukses.”
  2. Banyak meraih kesuksesan, orang yang selalu meraih kesuksesan akan dirasuki sifat ujub. ini disebabkan karena orang tersebut merasa dirinya mampu mengungguli orang lain dan mulai lupa bahwa semua itu adalah karena Allah SWT.
  3. Kekuasaan, Kekuasan yang otoriter membuat sang penguasa tidak pernah salah dalam mengambil keputusan dan selalu mendapat pujian walau terpaksa, penguasa seperti itu di dalam hatinya akan terkandung sifat ujub. Seperti kisah Raja Namrud yang menyebut dirinya sebagai Tuhan, karena dia menjadi seorang penguasa. Dan seandainya di lemah dan miskin, tentulah tidak akan menyebut dirinya sebagai Tuhan.
  4. Tersohor di kalangan orang banyak, Orang yang dipandang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, pandai berbicara dan berpengetahuan membuat keberadaannya selalu dibutuhkan di dalam masyarakat. Dengan kemampuanya biasanya banyak orang yang mengenalnya. Karena semakin banyak yang mengenalnya, maka dia semakin kagum terhadap dirinya sendiri. Semuanya itu akan memudahkan timbulnya perasaan ‘ujub pada hati seseorang.
  5. Mempunyai intelektualitas dan kecerdasan yang tinggi, Memiliki pengetahuan, dan kecerdasan yang tinggi cendrung berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri dan merasa bangga atas kelebihannya itu lalu kemudian menganggap orang lain itu tidak mampu dan timpul rasa sombong dan ujub. Kondisi seperti itu akan melahirkan sikap otoriter dengan pendapatnya sendiri. Tidak mau bermusyawarah, menganggap bodoh orang-orang yang tak sependapat dengannya, dan melecehkan pendapat orang lain.
  6. Memiliki kesempurnaan fisik, Kecantikan, tampan, tubuh yang ideal membuat mereka memilih-milih mana yang pantas menjadi teman dan bahkan pasangan hidupnya. Mereka lupa bahwa kesempurnaan tubuh itu milik allah dan mengejek atau mumbully orang-orang yang tidak sesemurna mereka. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang seperti itu telah kemasukan sifat ‘ujub.
  7. Lalai atau tidak memahami hakikat dirinya sendiri. Apabila seseorang lalai atau tidak memahami hakikat bahwa dirinya berasal dari air yang hina serta akan kembali ke dalam tanah, kemudian menjadi bangkai, maka orang seperti ini akan mudah merasa bahwa dirinya hebat. Perasaan seperti ini akan diperkuat oleh bisikan setan yang pada akhirnya akan muncul sifat kagum terhadap diri sendiri.

BAHAYA SIFAT UJUB

Sifat ‘ujub membawa akibat buruk dan menyeret kepada kehancuran, baik bagi pelakunya maupun bagi amal perbuatannya. Diantara dampak dari sifat ‘ujub tersebut adalah :
  1. Membatalkan pahala
  2. Menyebabkan Murka Alloh
  3. Terjerumus ke dalam sikap ghurur (terperdaya) dan takabur.
  4. Menyebabkan mengumbar nafsu dan melupaka dosa-dosa
  5. Menyebabkan orang lain membenci pelakunya.
  6. Menyebabkan Su’ul Khotimah dan kerugian di Akherat
 



CARA MENANGGULANGI SIFAT UJUB
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap orang muslim agar dirinya terhindar dari penyakit ‘ujub, diantaranya adalah :
  1. Selalu mengingat akan hakikat diri
  2. Selalu sadar akan hakikat dunia dan akherat
  3. Selalu mengingat nikmat Alloh
  4. Selalu ingat tentang kematian dan kehidupan setelah mati
  5. Tidak berkawan dengan orang yang kagum diri
  6. Memperhatikan keadaan orang yang sedang sakit, meninggal, dan ziarah kubur.
  7. Selalu bermuhasabah (Introspeksi diri)
  8. Selalu memohon bantuan dari Alloh
  9. Penyembuhan dengan Al Qur’an

DAMPAK SIFAT UJUB

 Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari penyakit ujub, yaitu:
  1. Jatuh pada sifat sombong dan terperdaya.
  2. Munculnya kebencian terhadap orang lain.
  3. Mendapat adzab dari Allah SWT

AYAT YANG MENERANGKAN HARAMNYA UJUB

 Ujub hukumnya haram dan termasuk dosa-dosa besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلاَتُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَتَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS.  Luqman: 18)


HADIST TENTANG HARAMNYA UJUB

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

مَنْ تَعَاظَمَ فِي نَفْسِهِ, وَاخْتَالَ فِي مِشْيَتِهِ, لَقِيَ اَللَّهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ

“Barangsiapa menganggap besar dirinya dan bersikap sombong dalam berjalan, ia akan menemui Allah dalam keadaan Allah murka kepadanya.” (HR. Hakim dan para perawinya dapat dipercaya)

Maksud “menganggap besar dirinya” adalah merasa dirinya sebagai orang besar dan pantas untuk dimuliakan.



Sumber:
http://www.masuk-islam.com/riya-sumah-ujub-dan-takabur-adalah-4-paket-sifat-tercela-yang-harus-di-hindari.html

6 comments: