- Arti Definisi Dan Pengertian Al Qur’an
Al-Qur’an adalah firman atau wahyu yang berasal
dari allah SWT kepada nabi muhamad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril
sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa,bangsa dan
lokasi. Al-Qur’an adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat,
zabur dan, injil yang diturunkan melalui para rosul.
- Sejarah turunnya Al-Qur’an
Dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengantar
wahyu yang di sampaikan kepada Nabi Mnhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17
ramadhan ketika nabi muhamad berusia 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai
5. sedangkan terakhir Al-Qur’an turun yankni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10
hijriah yakni surat almaidah ayat 3.
Al-Qur’an tidak turun secara sekaligus, namun
sdikit-sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan
sebagainya. Tururnnya surat dan ayat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau
sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi
Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang
menerimanya. Lamanya Al-Qur’an diturunkan ke bumi kurang lebih 22 tahun 22
bulan 22 hari.
- Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Qur’an
1. Tauhid – Keimanan terhadap
Allah SWT.
2. Ibadah – Pengabdian terhadap
Allah SWT.
3. Akhlak – Sikap dan perilaku
terhadap Allah SWT, semua manusia dan mahluk lain.
4. Hukum – Mengatur manusia.
5. Hubuangan Masyarakat –
Mengatur tata cara kehidupan manusia.
6. Janji Dan Ancaman – Reward
dan punishment bagi manusia.
7. Sejarah – Teladan dari
kejadian masa lampau.
- Keistimewaan Dan Keutamaan Al-Qur’an Dibandingkan Dengan Kitab Lain
1.
Memberi petujung lengkap disertai hukumnya untuk kesejahteraan manusia
segala zaman, tempat dan bangsa.
2. Susunan ayat yang mengagumkan
dan mempengaruhi jiwa pendengarnya.
Pembentukan Dan sejarahnya
Hadits sebagai kitab berisi berita tentang sabda,
perbuatan dan sikap Nabi Muhamad sebagai Rosul. Berita itu didapat dari para sahabat
pada saat bergaul dengan nabi. Berita itu selanjutnya disampaikan kepada
sahabat lain yang tidak menetahui berita itu, atau disampaikan kepada
murid-muridnya dan disampaikan kepada murid berikutnya lagi haingga sampai
kepada pembuku hadits. Itulah pembentukan
hadits.
Masa
Pembentukan Al Hadits
Masa pembentukan Hadits tiada lain masa kerosulan
Nabi Muhammad itu sendiri, telah lebih kurang 23 tahun. Pada masa ini Al Hadits
belum ditulis, dan hanya berada dalam benak atau hafalam para sahabat saja.
Masa
Panggilan
Masa ini adalah masa pada sahabat besar dan
tabi’in, dimulai sejak wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 11 H, atau 632 M. Pada
masa ini Al Hadits bulum ditulias ataupun dibukukan. Seiring dengan
perkembangan dakwah, mulailah bermunculan persoalan baru umat islam yang
mendorong para sahabat saling bertukar Al Hadits dan Menggali dari sumber
utamanya.
Masa
Penghimpunan
Masa ini ditandai dengan sikap para sahabat dan
tabi’in yang mulai menolak menerima hadits baru, sering terjadinya tragedi
perebutan kedudukan kekhalifahan yang bergeser ke bidang syari’at dan aqidah
dengan munculnya Al Hadits palsu. Para sahabat dan tabi’ai ini sangat mengenal
betul pihak-pihak yang melibatkan diri dan yang terlibat dalam permusuhan
tersebut, sehingga jika ada Al Hadits baru yang belum pernah dimiliki
sebelumnya diteliti secermat-cermatnya siapa – siapa yang menjadi sumber dan
pembawa Al Hadits itu. Maka pada masa pemerintahan Khalifah ‘Umar Bin ‘Abdul
‘Aziz sekaligus sebagai salah seorang tabi’in memerintahkan penghimpunan Al
Hadits. Masa ini terjadi pada abad 2H, dan Al Hadits yang terhimpun belum
di[isahkan mana yang merupakan Al Hadits mafu’dan mana yang mauquf dan mana
yang maqthu’
Masa
Pendiwanan Dan Penyususnan
Abad 3H merupakan masa pendiwanan (pembukuan) dan
penyusunan Al Hadits. Guna menghindari salah pengertian bagi umat Islam dalam
memahami hadits sebagai perilaku Nabi Muhammad, Maka para ulama mulai
mengelompokan Hadits dan memisahkan kumpulan Hadits yang termasuk marfu’ (yang
berisi prilaku Nabi Muhammad), mana yang mauquf (berisi perilaku sahabat) juga
dilakuka penelitian Sanad dan Rawi – rawi pembawa beritanya sebagai wujud tash
– hih (koreksi/ verifikasi) atas Al Hadits yang ada maupun dihafal. Selanjutnya
pada abad 4H, usaha pembukuan Hadits terus dilanjutkan hingga dinyatakannya
bahwa pada masa ini telah selesai melakukan pembinaan maghligai Al Hadits.
Sedang kan abad 5H dan seterusnya adalah masa memperbaiki susunan kitab Al
Hadits seperti menghimpun yang terserakan atau menghimpun untuk memudahkan
mempelajarinya dengan sumber utamanya kitab – kitab Al Hadits abad 4H.
No comments:
Post a Comment