Assalamu Alaikum Warokhmatullohi Wabarokaatuh
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْإِنسَانَ فِي
أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ،
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
Amma
ba’du:
Jama'ah Sholat Tarwih yang dirahmati Allah, Marilah kita bersama sama Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah, Dengan menyandarkan Seluruh keinginan dan hawa nafsunya disandarkan kepada Agama Islam.
Pada kesempatan malam hari ini Saya akan membawakan satu tema yaitu:
“ 5 Hal yang bisa merusak Pahala Puasa”
Ada 5 hal
yang bisa merusak pahala puasa. Kelima hal itu bukan perkara yang membatalkan
puasa, tapi bisa melenyapkan pahala ibadah ini. Puasa Ramadan adalah ibadah
yang bernilai pahala besar di sisi Allah SWT. Berbeda dari ibadah-ibadah
lainnya, puasa merupakan ibadah khusus. Allah SWT yang akan membalasnya sendiri
sesuai kebijaksanaan-Nya. Artinya, nilai pahala puasa tidak terbatas, sesuai
dengan kadar ketakwaan hamba yang menunaikan ibadah tersebut.
Dalam sebuah hadis qudsi, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap
amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman,
'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang
akan membalasnya. Disebabkan dia [seorang hamba] telah meninggalkan syahwat dan
makanan karena-Ku," (H.R. Bukhari dan Muslim).
Meskipun pahala puasa agung dan tidak ternilai, Nabi Muhammad
SAW mewanti-wanti umatnya agar menjauhi maksiat dan perbuatan dosa yang
berpotensi menodai ibadah ini. Sebab, selain menahan lapar dan haus, sebenarnya
puasa juga menahan diri dari hawa nafsu dan perilaku munkar. Peringatan tentang
pentingnya orang yang berpuasa menjauhi kemaksiatan dan perbuatan dosa, telah
disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis berikut: "Betapa banyak orang yang
berpuasa namun ia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar
dan dahaga," (H.R. Thabrani). Hadis tersebut menegaskan bahwa Islam mencela orang yang
puasa, tapi tetap melakukan maksiat dan dosa. Kendati puasa tidak batal dan
kewajiban gugur, pahala untuk ibadah ini tergerus habis.
Apa saja perilaku yang merusak atau menghilangkan pahala puasa? Nabi Muhammad SAW bersabda: "Ada 5 perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa, yaitu (1) berdusta; (2) berghibah; (3) mengadu domba; (4) bersumpah palsu; (5) memandang dengan syahwat," (H.R. Dailami).
1. Berkata
dusta Berkata dusta adalah menyampaikan sesuatu yang berlainan dengan
kenyataan. Jika dilhat dalam hal perbuatan, orang yang berdusta juga bisa berperilaku
tidak sesuai dengan perkataannya. Dusta merupakan dosa besar dalam Islam, induk
dari banyak maksiat lain. Jika seseorang sudah terlanjur berdusta, ia akan
melakukan kebohongan lain untuk menutupi yang pertama. Karena itu, jika orang
berdusta selama ia berpuasa maka ibadah puasanya tidak bernilai apa-apa di sisi
Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang tidak
meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus
yang dia tahan,” (H.R. Bukhari).
2. Gibah,
gosip, atau membicarakan keburukan orang lain Kendati gibah tidak termasuk
dusta, tapi membicarakan keburukan orang lain termasuk perilaku tercela yang
dilarang Islam. Seseorang yang bergosip atau membicarakan keburukan orang lain
dianalogikan seperti memakan bangkai saudaranya, sebagaimana firman Allah SWT
dalam surah Al-Hujurat ayat 12. “Jika seorang muslim bergibah, sedang ia
berpuasa, maka ia hanya memperoleh lapar dan haus saja, tidak ada pahala bagi
ibadah puasanya”.
Hal ini ditegaskan dalam
hadis berikut: “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi,
puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia-sia dan rofats. Apabila ada
seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku
sedang puasa, aku sedang puasa’,” (H.R. Ibnu Khuzaimah).
3. Adu
domba dan fitnah Akar dari perbuatan adu domba dan fitnah adalah kebencian. Adu
domba dapat berupa rasa tidak senang melihat orang lain rukun, lalu menyebarkan
fitnah untuk merusaknya. Jangankan pahala puasa, Islam mengancam orang yang
melakukan adu domba dengan balasan neraka di akherat. Dasarnya adalah sabda
Nabi Muhammad SAW: "Pelaku adu domba tidak akan masuk surga," (H.R.
Muslim).
4. Bersumpah
palsu Perbuatan lain yang bisa merusak pahala puasa ialah bersumpah palsu.
Menyatakan sumpah, tapi berbohong merupakan perbuatan yang dilarang dalam
Islam. Apalagi, jika sampai membawa nama Allah SWT di awal sumpahnya maka
perilaku itu termasuk salah satu dari 3 dosa paling besar. Larangan bersumpah
palsu ini dijelaskan Al-Quran dalam surah Ali Imran ayat 77 sebagai berikut:
"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janjinya [dengan] Allah dan
sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat
bagian [pahala] di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan
tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak [pula] akan
mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih," (Ali Imran [3]: 77]
5. Tidak menjaga mata dari syahwat Sebagaimana
disebutkan di atas, salah satu tujuan puasa ialah menahan hawa nafsu, tidak
hanya lapar dan haus, melainkan juga syahwat. Karena itulah, orang yang
mengumbar syahwatnya ketika berpuasa, pahala puasanya akan gugur sehingga yang
tersisa lapar dan haus saja. Salah satu sumber syahwat yang utama ialah
pandangan mata. Apabila mata seseorang jelalatan, tidak menundukkan pandangan
pada lawan jenis yang bukan mahramnya, maka ia telah menodai ibadah puasanya.
Karena itulah, seorang muslim harus waspada dengan pandangan matanya. Nabi
Muhammad SAW bersabda: "Pandangan merupakan salah satu anak panah
iblis,"
(H.R. Al-Hakim dan Thabrani).
Demikian apa yang dapat saya sampaikan semoga
bermanfaat, atas kekurangannya saya mohon maaf.
Wassalamu alaikum warokhmatullohi wabarokaatuh.
No comments:
Post a Comment